- Profil singkat perusahaan
Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sawit Indonesia dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT Sawit Indonesia Tbk (sebelumnya bernama PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.
Saat ini, PT Sawit Indonesia Tbk bersama-sama dengan anak-anak perusahaannya ("Sawit Indonesia" atau "Perseroan") adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari sedikit produsen kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit kepada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2009, kebun inti dan plasma Perseroan yang berada di wilayah Sumatera sebesar 57.547 ha tanaman menghasilkan dan 17.196 ha tanaman belum menghasilkan. Sedangkan perkebunan Perseroan di wilayah Kalimantan termasuk kebun dengan pola kemitraan, terdiri dari sekitar 12.604 ha tanaman menghasilkan dan 7.320 ha tanaman belum menghasilkan.
Dalam kata lain, Perseroan mengelola kebun inti sekitar 50.768 ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 43.898 ha. Perseroan memiliki sekitar 112.481 ha Hak Guna Usaha dan 109.363 ha izin lokasi untuk dikembangkan.
Perseroan memiliki lima Pabrik Kelapa Sawit (PKS), empat diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan. PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 320 ton tandan buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS per jam. Satu PKS tambahan berkapasitas 60 ton TBS per jam yang berlokasi di Sumatera akan memulai operasi pada paruh pertama tahun 2010.
Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit Makmur (BSM) merupakan produsen dan penjual kecambah dengan enam varietas benih unggul kelapa sawit yang mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia
Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan agribisnis terdepan yang bertanggung jawab di Indonesia dengan strategi pertumbuhan yang pesat.
2. Visi dan misi
Visi
Menjadi salah satu perusahaan terdepan yang bertanggungjawab di sektor agribisnis di indonesia
Misi
Mengembangkan tim manajemen profesional yang berintegrasi tinggi dan didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan termotivasi
- Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang menguntungkan di bisnis inti kami dengan tetap menjaga pengeluaran biaya secara ketat.
-terus berusaha mencapai kesempurnaan melalui inovasi, penelitian,dan pengembangan
- ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar perkebunan
- menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku dalam segala aspek pengembangan , produksi , dan pengolahan.
4. Sejarah perusahaan
1989
Penanaman pertama di kebun Mesuji dan Belida, propinsi Sumatera Selatan, salah satu perintis perkebunan kelapa sawit di Indonesia
1992
PT Sungai Rangit (Sungai Rangit) didirikan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit di propinsi Kalimantan Tengah
PT Binasawit Makmur (BSM) didirikan untuk melakukan riset dan pengembangan varietas baru bibit kelapa sawit
1993
PT Selapan Jaya didirikan untuk mengelola lahan kelapa sawit di Sumatera Selatan
1994
Pemerintah memberikan kepada BSM Ijin Pemasukan Bibit Tanaman Sawit dari Costa Rica
1996
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pertama yang berlokasi di kebun Belida didirikan dengan kapasitas produksi 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam
1996-97
BSM melakukan persilangan perdana atas varietas bibit kelapa sawit di kebun Surya Adi, Sumatera Selatan
1998
Sungai Rangit melakukan penanaman perdana kelapa sawit
BSM mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian Republik Indonesia untuk pengembangan perkebunan benih kelapa sawit
1999
Produksi komersial PKS Selapan Jaya di kebun Selapan Jaya dimulai dengan kapasitas produksi 120 ton TBS per jam
2001
Produksi komersial PKS Mutiara Bunda Jaya (MBJ) dengan kapasitas produksi 60 ton TBS per jam
2002
Sungai Rangit mulai mengoperasikan PKS dengan kapasitas 30 ton TBS per jam
2004
Presiden Indonesia, Ibu Megawati Soekarnoputri meresmikan peluncuran lima varietas bibit kelapa sawit dari BSM yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5
BSM ditunjuk menjadi salah satu dari tujuh sumber bibit unggul kelapa sawit berlisensi di Indonesia
PKS Telaga Hikmah memulai produksi dengan kapasitas 60 ton TBS per jam
2005
BSM mendapat sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Produksi Kecambah Kelapa Sawit DxP Sriwijaya
PKS MBJ meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 80 ton TBS per jam
2006
PT Aek Tarum (AT) menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001
Grup Sampoerna Strategic mengakuisisi Sungai Rangit, yang kemudian menjadi bagian dari Sawit Indonesia
2007
Selapan Jaya berubah nama menjadi PT Sawit Indonesia
Menteri Pertanian Republik Indonesia meluncurkan varietas bibit terbaru Sawit Indonesia: DxP Sriwijaya 6
Penambahan kapasitas produksi PKS Sungai Rangit dari 30 ton TBS per jam menjadi 75 ton TBS per Jam
Sawit Indonesia melakukan penawaran umum saham ke publik dan menjadi perusahaan publik
5. Ikhtisar Kegiatan penting selama tahun 2007
10 Januari 2007
PT Sawit ndonesia tbk Terdaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO), sebuah organisasi internasional penghasil kelapa sawit
16-18 Maret
PT Sawit Indonesia tbk menjadi sponsor utama di acara Agribusiness Conference of Sampoerna Agro Agrinex dan berpartisipasi dalam acara Pameran kecambah
22 Mei 2007
PT Sawit Indonesia Tbk besertabeberapa anak perusahaannya mendapatkan sertifikat dari NUV Nord Board.
7-12 Juli 2007
PT Sawit Indonesia tbk ikut berpartisipasi dalam Pekan Kontak Tani Nelaya Andalan Fair ( PENAS KTNA XII) di Sembawa. Acara ini diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
18-19 Juli 2007
PT Sawit Indonesia tbk ikut berpartisipasi dalam Pameran Industri Minyak Kelapa Sawit . Mulai dari produk hulu hingga ke hilir , yang diadakan oleh dewan Pembina implementasi riset dan teknologi , Jakarta
6. Profil dewan komisaris
Komisaris Utama
Caecilia Wijayanti
Caecilia Wijayanti lahir pada 14 Maret 1980. Beliau menjadi komisaris utama pada usia muda pada tahun 2007. Beliau mengecap pendidikan di the london school of Economic, Inggris. Beliau juga menjabat sebagai direktur utama PT Sawit Indonesia.
Komisaris
Aditya Mardiastuti
Lahir pada tahun 1980.
Aditya Mardiastuti menjabat komisaris pada tahun 2007. Beliau juga menjabat sebagai direksi di PT Sawit Indonesia. Ajbatan beliau di PT Sawit Indonesia antara lain sebagai komisaris, Chief Financial Officer, Direkur dan Financial Controller, Pendidikan terakhir beliau adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia di tahun 2002.
komisaris
Yudha Karta Kusuma
Lahir tahun 1975
Yudha Karta Kusuma menjadi komisaris pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, beliau bekerja di PT Sawit Indonesia dan pernah menjabat sebagai direktur. Sekarang ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Sawit Indonesia. Pendidikan terakhir beliau adalah sarjana teknik dari Institut Teknologi Bandung di Tahun 1990.
Komisaris Independen
Nanda Saputra
Lahir tahun 1975
Nanda Saputra menjadi komisaris independen pada tahun 2007. Beliau adalah Founder dan Senior Partner di Kantor Konsultan Hukum Lubis Gania Surwidjojo. Pendidikan terakhir beliau adalah Master Degree in Law ( LLM ), dam School of Law, University of Washington di Seattle, USA.
Investor Relations
JazintaVenita
Lahir pada tahun 1985
Jazinta Venita menjadi investor relations PT Sawit Tbk dalam usia muda pada tahun 2007. Beliau meraih gelar SI nya di Universitas Indonesia .
7. Penghargaan dan sertifikat
8. Laporan dewan komisaris
9. Laporan direksi
10. Pembahasan dan analisis manajemen
Tabel berikut merupakan prnjualan bersih dari produksi minyak kelapa sawit PT Sawit Indonesia di Sumatra dan Kalimantan kepada konsumen dalam dan luar negeri selama periode 2006-2007
I1. Informasi utuk para pemegang saham
Jumlah dividen akan diumumkan oleh direksi dala rapat umum pemegang saham Tahunan atau rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan untuk itu setelah mempertimbangkan beberapa faktor termasuk , tetapi tidak terbatas pada :
- hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan
- prospek di masa mendatang, dan
- faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham perseroan, termasuk pemegang saham pengendali
Periode | Tertinggi (Rp/saham) | Terendah (Rp/saham) | Penutupan (Rp/saham) | Volume perdagangan (Rp/saham) |
Kuartal 2 | 3350 | 2200 | 2375 | 274,947,500 |
Kuartal 3 | 2525 | 1800 | 2300 | 251,202,500 |
Kuartal 4 | 3600 | 2200 | 3450 | 1,112,440,000 |
Daftar Pemegang saham per 31 Desember 2007
No | nama | status | Jumlah lembar saham | % kepemilikan |
1 | PT Sawit Indonesia Tbk | Local Institution | 2,000,000,000 | 98,5% |
2 | HSBC Fund Service Client | Foreighn Institutional | 10,000,000 | 0,5% |
3 | PT Nitiagro Lestari | Local Institution | 10,000,000 | 0.5% |
4 | AIG LIppo Equity | Local Institution | 5,000,000 | 0.25% |
5 6 | PT Produntial Asurance | Local Institution | 5,000,000 2,030,000,000 | 0.25% 100% |
17. Laporan keuangan
Merupakan hasil laporan keuangan kegiatan PT Sawit Indonesia tbk tahun 2007. Laporan keuangan ini teriri atas :
- Neraca konsolidasi
- Laporanlaba rugi konsolidasi
- Laporan perubahan ekuitas konsolidasi
- Laporan arus kas konsolidasi
- catatan atas laporan keuangan konsolidasi
0 komentar:
Posting Komentar