BERITA PERS

8 Desember 2010

18 Juni 2009
Pertumbuhan laba sebesar 104% di Tengah Perlambatan ekonomi Dunia



Jakarta, 18 Juni 2009 - PT Sawit Indonesia Tbk ("Perseroan"; Kode Saham: SGRO di BEI) pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2009 telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2008 di Jakarta. Dalam rapat tersebut, Manajemen telah melaporkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan di tahun 2008.

Ikhtisar Keuangan 2008
Pada tahun 2008, Perseroan telah berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 104%. Pertumbuhan yang sangat baik tersebut didukung oleh peningkatan margin laba bersih dari 13,5% di tahun 2007 menjadi 19,2% di tahun 2008.

Pendapatan konsolidasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar 43% dari Rp 1.598,93 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 2.288,14 miliar di tahun 2008.

Sebagian besar pendapatan konsolidasi Perseroan berasal dari penjualan minyak sawit ("CPO") yang menyumbang 84,4% di tahun 2008, atau sebesar Rp 1.932,74 miliar. Angka ini merupakan 40% lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar Rp 1.384,17 miliar. Penyebab dari peningkatan tersebut adalah dengan adanya peningkatan volume penjualan sebesar 31% serta peningkatan harga jual rata-rata CPO sebesar 7%.

Selain menjual produk sawit, Perseroan juga memproduksi dan menjual kecambah sawit ("Kecambah") kepada pihak ketiga. Pendapatan dari usaha Kecambah ini menyumbang 4,2% terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan di tahun 2008. Salah satu anak perusahaan Perseroan, PT Binasawit Makmur ("BSM") melalui produknya yang bermerk DxP Sriwijaya, merupakan salah satu dari delapan perusahaan yang diberikan lisensi oleh Pemerintah untuk menjual Kecambah secara nasional. Pada saat ini, BSM menyuplai 6 varietas kecambah baik untuk keperluan internal maupun untuk dijual ke pihak ketiga. Per 31 Desember 2008, BSM menguasai sekitar 14% pangsa pasar Kecambah nasional dengan memproduksi lebih dari 22 juta Kecambah. Di tahun 2008, SGRO menjual 18,43 juta Kecambah, meningkat 35% jika dibandingkan dengan periode sepanjang tahun 2007. Penjualan ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 95,51 miliar, meningkat 99% jika dibandingkan dengan tahun 2007. Harga jual rata-rata Kecambah juga meningkat 48% dari Rp 3.511 di tahun 2007 menjadi Rp 5.182 di tahun 2008.

Selain mengalami peningkatan produksi CPO di tahun 2008 yang sebesar 8% jika dibandingkan dengan tahun 2007, Perseroan juga berhasil melakukan ekspansi luas lahan tertanamnya lebih dari 12 ribu hektar pada tahun 2008.

Pada tahun 2009, Perseroan menghadapi tahun yang penuh tantangan karena hasil produksi musiman Perseroan di kwartal pertama rendah khususnya di Sumatera Selatan dan harga pasar CPO yang terus menurun menjelang akhir 2008. Namun, Perseroan masih berkeyakinan atas kinerja tahun ini karena kedua situasi tersebut telah membaik secara progresif.

-o0o-


Lampiran Siaran Pers


RUPST telah menyetujui agenda pertama yaitu mengenai persetujuan Laporan Tahunan serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. Direksi Perseroan telah memaparkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan dalam Tahun Buku 2008, serta memberikan laporan mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2007.

Agenda kedua RUPST mengenai alokasi penggunaan laba bersih Perseroan juga telah disetujui. Perseroan mencatat laba bersih dalam tahun buku 2008 sebesar Rp 439,5 miliar, atau naik sebesar 104% dibandingkan dengan dengan laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2007, yakni sebesar Rp 215,1 miliar. Laba bersih per saham yang dibukukan dalam tahun buku 2008 adalah sebesar Rp236, lebih tinggi dari tahun 2007 sebesar Rp 129 per saham.

Atas laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2008 sebesar Rp 439.516.256.000 (empat ratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus enam belas juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah), telah disetujui oleh RUPST untuk dialokasikan sebagai berikut:
•Sebesar Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah) ditetapkan sebagai cadangan umum;
•Sebesar Rp 170.100.000.000 (seratus tujuh puluh miliar seratus juta rupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai dengan dividen per saham sebesar Rp 90 (sembilan puluh rupiah);
•Sebesar Rp 8.700.000.000 (delapan miliar tujuh ratus juta rupiah) akan disumbangkan kepada Yayasan Putera Sampoerna untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia;
•Sisanya dibukukan sebagai saldo laba (retained earnings) untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan.

Dalam agenda ketiga RUPST, Dewan Komisaris Perseroan diberi wewenang untuk menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang memenuhi syarat untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2009 dengan mempertimbangan masukan dari manajemen serta Komite Audit. Di samping itu, dalam agenda keempat RUPST, Dewan Komisaris juga diberi wewenang untuk menetapkan paket remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2009 dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan. Adapun remunerasi untuk Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009 telah ditetapkan oleh RUPST setinggi-tingginya sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) gross per bulan.


25 Juli 2008
Laba Bersih Meningkat 749%

Jakarta, 28 Juli 2008 - PT Sawit Indonesia Tbk. ("Sampoerna Agro") hari ini mengumumkan laporan keuangan periode semester pertama yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008.
Ikhtisar Keuangan per 30 Juni 2008
Penjualan - Sampoerna Agro mencatat hasil penjualan konsolidasi di semester pertama tahun 2008 sebesar Rp 1.498,31 miliar, naik 176,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2007 sebesar Rp 541,06 miliar.
Penjualan Minyak Sawit (crude palm oil) - Minyak sawit merupakan penyumbang terbesar yang mencapai 85,3% dari total penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008 ini. Penjualan minyak sawit mencapai Rp 1.278,12 miliar, naik 178,2% dari penjualan di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 459,44 miliar. Harga rata-rata penjualan minyak sawit naik 44,1% dari Rp 5.611 per kg di semester pertama tahun 2007 menjadi Rp 8.087 per kg di semester pertama tahun 2008. Pertumbuhan yang signifikan ini merupakan kontribusi dari kenaikan volume penjualan sebesar 93.0% dari 81.878 ton di semester pertama tahun 2007 menjadi 158.053 ton di semester pertama tahun 2008.
Penjualan Inti Sawit (palm kernel) - Inti sawit memberikan sumbangan sebesar 11,9% terhadap total penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008. Penjualan minyak sawit di semester pertama tahun 2008 mencapai Rp 178,47 miliar, naik sebesar 236,5% dibandingkan dengan penjualan di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 53,03 miliar. Volume penjualan naik 120,4% dari 18.535 ton di semester pertama tahun 2007 menjadi 40.855 ton di semester pertama tahun 2008. Harga jual rata-rata inti sawit meningkat 52,7% dari Rp 2.861 per kg di semester pertama tahun 2007 menjadi Rp 4.368 per kg di semester pertama tahun 2008.
Penjualan Kecambah - Penjualan kecambah memberikan kontribusi sebesar 2.6% terhadap total penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008. Melalui produknya yang dikenal dengan nama DxP Sriwijaya, PT Binasawit Makmur (BSM), salah satu anak perusahaan Sampoerna Agro, merupakan satu dari tujuh produsen kecambah kelapa sawit yang telah mendapat ijin dari pemerintah Indonesia. BSM menyediakan kecambah kelapa sawit untuk konsumsi internal Grup Sampoerna Agro dan juga untuk dijual kepada pihak ketiga. Di semester pertama tahun 2008 ini, BSM telah menjual 8,74 juta kecambah, atau naik sebesar 33,1% dari semester pertama tahun 2007, yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp 38,33 miliar di semester pertama tahun 2008, naik 71,4% dibandingkan dengan penjualan di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 22,36 miliar. Harga jual rata-rata kecambah juga meningkat 28,8% dari Rp 3.405 per kecambah di semester pertama tahun 2007 menjadi Rp 4.386 per kecambah di semester pertama tahun 2008.
Penjualan Karet - Bisnis karet Sampoerna Agro memberikan kontribusi sebesar 0,2% kepada penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008. Penjualan karet di semester pertama tahun 2008 adalah sebesar Rp 3,40 miliar, meningkat sebesar 32,6% dibandingkan dengan penjualan karet di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 2,56 miliar.
Laba Kotor - Laba kotor di semester pertama tahun 2008 mencapai Rp 602,07 miliar, naik sebesar 224,7% dibandingkan dengan laba kotor di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 185,41 miliar. Persentase laba kotor terhadap penjualan (gross profit margin) meningkat dari 34,3% di semester pertama tahun 2007 menjadi 40,2% di semester pertama tahun 2008.   Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh peningkatan harga dan kuantitas penjualan.
Laba Usaha - Laba usaha perusahaan di semester pertama tahun 2008 mencapai Rp 482,32 miliar, naik 244,5% dibandingkan laba usaha periode yang sama di tahun 2007 sebesar Rp 140,01 miliar. Persentase laba usaha terhadap penjualan (operating profit margin) juga meningkat dari 25,9% di semester pertama tahun 2007 menjadi 32,2% di semester pertama tahun 2008.
Laba Bersih - Laba bersih di semester pertama tahun 2008 adalah sebesar Rp 336,04 miliar, naik 748,8% dibandingkan laba usaha periode yang sama di tahun 2007 sebesar Rp 39,59 miliar. Persentase laba bersih terhadap penjualan (net profit margin) juga meningkat dari 7,3% di semester pertama tahun 2007 menjadi 22,4% di semester pertama tahun 2008.
Mengenai Sampoerna Agro (Data per tanggal 30 Juni 2008)
Sampoerna Agro merupakan salah satu produsen kelapa sawit di Indonesia dengan wilayah perkebunan di Sumatera dan Kalimantan. Kegiatan utama perusahaan adalah mengelola dan membina perkebunan kelapa sawit dan karet, produksi minyak sawit dan inti sawit, serta produksi kecambah kelapa sawit. Sampoerna Agro memiliki dan membina lebih dari 82.000 hektar kebun kelapa sawit inti dan plasma dengan total luas lahan sekitar 197.000 hektar. Dari luas lahan tersebut, sekitar 110.000 hektar merupakan lahan yang belum tertanam dan akan digunakan untuk ekspansi kebun. Saat ini Sampoerna Agro mengoperasikan lima pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 395 ton tandan buah segar   per jam. Sampoerna Agro melalui anak perusahaannya, BSM, merupakan satu dari tujuh produsen benih kelapa sawit yang telah mendapatkan ijin dari pemerintah Indonesia, dengan merek produknya yaitu DxP Sriwijaya.
---------------------------------------------------



27 Juni 2008
Hasil Dari RUPST dan RUPSLB 

SIARAN PERS
PT Sawit Indonesia Tbk.
Jakarta, 27 Juni 2008 - PT Sawit Indonesia Tbk ("Perusahaan") (Kode Saham di BEI: SGRO) pada hari Jumat tanggal 27 Juni 2008 telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2007 (RUPS Tahunan) yang kemudian dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) di Jakarta.  
RUPS Tahunan
RUPS Tahunan telah menyetujui Laporan Tahunan 2007 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young). Bersamaan dengan pemaparan kinerja keuangan Perusahaan dalam Tahun Buku 2007, Direktur Keuangan Perusahaan juga memberikan laporan mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana yang dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2007.
Sesuai dengan Laporan Keuangan yang telah disetujui oleh RUPS Tahunan, dalam Tahun Buku 2007 Perusahaan mencatat kenaikan Laba Bersih sebesar Rp 215 miliar atau naik sebesar 91% dibandingkan dengan dengan Laba Bersih yang diperoleh dalam Tahun Buku 2006, yakni sebesar Rp 112,7 miliar. Laba Bersih per saham yang dibukukan dalam Tahun Buku 2007 adalah sebesar Rp 129, meningkat dari tahun 2006 yang hanya sebesar Rp 79 per saham.
Atas laba bersih yang diperoleh dalam Tahun Buku 2007 sebesar Rp 215.082.990.000 (dua ratus lima belas miliar delapan puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah), telah disetujui oleh RUPS Tahunan untuk dialokasikan sebagai berikut:
- Sebesar Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) ditetapkan sebagai cadangan umum;
- Sebesar Rp 39.690.000.000 (tiga puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh juta rupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai dengan dividen per saham sebesar Rp 21 (dua puluh satu rupiah);
- Sebesar Rp 4.300.000.000 (empat miliar tiga ratus juta rupiah) akan disumbangkan kepada Putera Sampoerna Foundation untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia;
- Sisanya sebesar Rp 168.092.990.000 (seratus enam puluh delapan miliar sembilan puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah) dibukukan sebagai saldo laba (retained earnings).
Dewan Komisaris Perusahaan diberi wewenang oleh RUPS Tahunan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang memenuhi syarat yang ditetapkan untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2008 dengan mempertimbangan masukan dari manajemen serta Komite Audit. Di samping itu, Dewan Komisaris juga diberi wewenang oleh RUPS Tahunan untuk menetapkan paket remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk   Tahun Buku 2008 dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan
Terkait dengan proses transisi dan regenerasi manajemen kunci yang telah direncanakan sebelumnya, RUPS Tahunan telah menyetujui pergantian Direktur Utama Perusahaan, yaitu Bapak Goh Cheng Beng, yang memasuki masa pensiun, setelah berhasil dengan baik melakukan suksesi manajemen dan pergantian Direktur Perusahaan, Bapak Ali Gunawan Budiman.   Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang baru adalah sebagai berikut:
- Presiden Komisaris      : Caecilia Wijayanti
- Komisaris                   : Aditya Mardiastuti
- Komisaris Independen: Nanda Saputra
Investor Relations          : Jazinta Venita  
Setelah manajemen di bawah kepemimpinan Bapak Goh Cheng Beng telah berhasil melakukan integrasi dan transisi perusahaan serta suksesi manajemen,   susunan manajemen baru di bawah kepemimpinan Bapak Ekadharmajanto Kasih diharapkan dapat lebih memfokuskan diri pada tahapan penting selanjutnya, yaitu tahap pengembangan dan ekspansi perusahaan dengan tetap memperhatikan pentingnya peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
RUPS Luar Biasa
Setelah ditutupnya RUPS Tahunan, langsung diselenggarakan RUPS Luar Biasa dengan agenda tunggal, yaitu persetujuan atas perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
RUPS Luar Biasa juga terselenggara dengan sah dan tertib dan telah menyetujui untuk dilakukannya perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas sebagaimana yang diusulkan.

-------------------------------------------

Jika memerlukan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Jazinta Venita
Investor Relations
PT Sawit Indonesia Tbk.
Tel: (   62  21)  577  1711
Fax ( 62 21) 577 1712
E-mail: bud@sawitindonesia.com
ND Kumalashinta
Consultant
PT Ki Kunci Komunikasi
Tel: ( 62  21)  7919  8571
Fax: ( 62 21) 799 3286
E-mail: sawit-communication.com
Tel: ( 62  21)  7919  8571
Fax: ( 62 21) 799 3286
E-mail: sawit@ki-communication.com

0 komentar:

Posting Komentar