8 Desember 2010

CONTACT

Kantor Kalimantan
Jalan Pra KusumaYudha No. 10 RT/RW 19
Kel. Mendawai . Kec. Arut Selatan
Pangkalan Bun 74115, Central Kalimantan
Indonesia
Tel / fax +62-532-8888

Kantor Sumatra
Jalan Basuki Rahmat 788
Palembang 30127, South Sumatra , Indonesia
Tel. +62-711-8888 (hunting)
Fax. +62-711-8888


BULETIN bulan Oktober 2010

29 OKTOBER 20010


BULETIN EDISI OKTOBER

 PT Sawit Indonesia tbk


CURAH HUJAN TINGGI MASIH AKAN TERJADI

Jakarta, 29 Oktober 2010- PT Sawit Indonesia tbk menerbitkan laporan hasil kinerja keuangan dan operasionalnya untuk periode yang terakhir paa September 2010
Hujan lebat masih terjadi pada kwartal ketiga tahun 2010. Wilayah produksi mnyak sawit Perseroan yang berlokasi di Sumatra Selatan dan Kalimantan tengah mash menerima curah hujan yang tinggi seperti kwartal sebelumnya. Berdasarkan hasil pbservasi di kebum, tingkat curah hujan di kebun Perseroan yang berlokasi d Sumatra pada Sembilan bulan pertama tahun 2010 telah mencapai 89% dari curah hujan dalam setahun penuh di 2009 . Kondisi yang lebih parah terjadi di kebun wilayah Kalimantan tengah, dimana tingkat curah hujan pada Sembilan bulan pertama melebihi 54% jika dibandingkan dengan total curah hujan dala setengah tahun penuh di 2009. Kondisi cuaca tersebut dipercaya akan terus berlanjut hingga kwartal pertama tahun 2011



Perseroan membukukan total pendapatan Rp 1,27 triliun di periode yang berakhir September 2010, atau 15 % lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2009 yang sebesar Rp 1,19 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan meningkatnya harga jual rata-rata dan volume penjualan atas produk CPO.

Data Perseroan


Sumatra
Sub-T
Kalimantan
Sub-T
Total
T
Inti
plasma
Inti
Mitra
TM
20,212
39,897
60,109
11,463
1,809
13,272
73,382
TBM
13,919
2,745
16,664
10,530
-
10,530
27,194
total
34,131
42,642
76,774
21,993
1,809
23,802
100,576




data lengkap dapat dilihat di : Bagian PT Sawit Indonesia tbk

BERITA PERS

18 Juni 2009
Pertumbuhan laba sebesar 104% di Tengah Perlambatan ekonomi Dunia



Jakarta, 18 Juni 2009 - PT Sawit Indonesia Tbk ("Perseroan"; Kode Saham: SGRO di BEI) pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2009 telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2008 di Jakarta. Dalam rapat tersebut, Manajemen telah melaporkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan di tahun 2008.

Ikhtisar Keuangan 2008
Pada tahun 2008, Perseroan telah berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 104%. Pertumbuhan yang sangat baik tersebut didukung oleh peningkatan margin laba bersih dari 13,5% di tahun 2007 menjadi 19,2% di tahun 2008.

Pendapatan konsolidasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar 43% dari Rp 1.598,93 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 2.288,14 miliar di tahun 2008.

Sebagian besar pendapatan konsolidasi Perseroan berasal dari penjualan minyak sawit ("CPO") yang menyumbang 84,4% di tahun 2008, atau sebesar Rp 1.932,74 miliar. Angka ini merupakan 40% lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar Rp 1.384,17 miliar. Penyebab dari peningkatan tersebut adalah dengan adanya peningkatan volume penjualan sebesar 31% serta peningkatan harga jual rata-rata CPO sebesar 7%.

Selain menjual produk sawit, Perseroan juga memproduksi dan menjual kecambah sawit ("Kecambah") kepada pihak ketiga. Pendapatan dari usaha Kecambah ini menyumbang 4,2% terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan di tahun 2008. Salah satu anak perusahaan Perseroan, PT Binasawit Makmur ("BSM") melalui produknya yang bermerk DxP Sriwijaya, merupakan salah satu dari delapan perusahaan yang diberikan lisensi oleh Pemerintah untuk menjual Kecambah secara nasional. Pada saat ini, BSM menyuplai 6 varietas kecambah baik untuk keperluan internal maupun untuk dijual ke pihak ketiga. Per 31 Desember 2008, BSM menguasai sekitar 14% pangsa pasar Kecambah nasional dengan memproduksi lebih dari 22 juta Kecambah. Di tahun 2008, SGRO menjual 18,43 juta Kecambah, meningkat 35% jika dibandingkan dengan periode sepanjang tahun 2007. Penjualan ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 95,51 miliar, meningkat 99% jika dibandingkan dengan tahun 2007. Harga jual rata-rata Kecambah juga meningkat 48% dari Rp 3.511 di tahun 2007 menjadi Rp 5.182 di tahun 2008.

Selain mengalami peningkatan produksi CPO di tahun 2008 yang sebesar 8% jika dibandingkan dengan tahun 2007, Perseroan juga berhasil melakukan ekspansi luas lahan tertanamnya lebih dari 12 ribu hektar pada tahun 2008.

Pada tahun 2009, Perseroan menghadapi tahun yang penuh tantangan karena hasil produksi musiman Perseroan di kwartal pertama rendah khususnya di Sumatera Selatan dan harga pasar CPO yang terus menurun menjelang akhir 2008. Namun, Perseroan masih berkeyakinan atas kinerja tahun ini karena kedua situasi tersebut telah membaik secara progresif.

-o0o-


Lampiran Siaran Pers


RUPST telah menyetujui agenda pertama yaitu mengenai persetujuan Laporan Tahunan serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. Direksi Perseroan telah memaparkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan dalam Tahun Buku 2008, serta memberikan laporan mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2007.

Agenda kedua RUPST mengenai alokasi penggunaan laba bersih Perseroan juga telah disetujui. Perseroan mencatat laba bersih dalam tahun buku 2008 sebesar Rp 439,5 miliar, atau naik sebesar 104% dibandingkan dengan dengan laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2007, yakni sebesar Rp 215,1 miliar. Laba bersih per saham yang dibukukan dalam tahun buku 2008 adalah sebesar Rp236, lebih tinggi dari tahun 2007 sebesar Rp 129 per saham.

Atas laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2008 sebesar Rp 439.516.256.000 (empat ratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus enam belas juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah), telah disetujui oleh RUPST untuk dialokasikan sebagai berikut:
•Sebesar Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah) ditetapkan sebagai cadangan umum;
•Sebesar Rp 170.100.000.000 (seratus tujuh puluh miliar seratus juta rupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai dengan dividen per saham sebesar Rp 90 (sembilan puluh rupiah);
•Sebesar Rp 8.700.000.000 (delapan miliar tujuh ratus juta rupiah) akan disumbangkan kepada Yayasan Putera Sampoerna untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia;
•Sisanya dibukukan sebagai saldo laba (retained earnings) untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan.

Dalam agenda ketiga RUPST, Dewan Komisaris Perseroan diberi wewenang untuk menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang memenuhi syarat untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2009 dengan mempertimbangan masukan dari manajemen serta Komite Audit. Di samping itu, dalam agenda keempat RUPST, Dewan Komisaris juga diberi wewenang untuk menetapkan paket remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2009 dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan. Adapun remunerasi untuk Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009 telah ditetapkan oleh RUPST setinggi-tingginya sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) gross per bulan.


25 Juli 2008
Laba Bersih Meningkat 749%

Jakarta, 28 Juli 2008 - PT Sawit Indonesia Tbk. ("Sampoerna Agro") hari ini mengumumkan laporan keuangan periode semester pertama yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008.
Ikhtisar Keuangan per 30 Juni 2008
Penjualan - Sampoerna Agro mencatat hasil penjualan konsolidasi di semester pertama tahun 2008 sebesar Rp 1.498,31 miliar, naik 176,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2007 sebesar Rp 541,06 miliar.
Penjualan Minyak Sawit (crude palm oil) - Minyak sawit merupakan penyumbang terbesar yang mencapai 85,3% dari total penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008 ini. Penjualan minyak sawit mencapai Rp 1.278,12 miliar, naik 178,2% dari penjualan di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 459,44 miliar. Harga rata-rata penjualan minyak sawit naik 44,1% dari Rp 5.611 per kg di semester pertama tahun 2007 menjadi Rp 8.087 per kg di semester pertama tahun 2008. Pertumbuhan yang signifikan ini merupakan kontribusi dari kenaikan volume penjualan sebesar 93.0% dari 81.878 ton di semester pertama tahun 2007 menjadi 158.053 ton di semester pertama tahun 2008.
Penjualan Inti Sawit (palm kernel) - Inti sawit memberikan sumbangan sebesar 11,9% terhadap total penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008. Penjualan minyak sawit di semester pertama tahun 2008 mencapai Rp 178,47 miliar, naik sebesar 236,5% dibandingkan dengan penjualan di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 53,03 miliar. Volume penjualan naik 120,4% dari 18.535 ton di semester pertama tahun 2007 menjadi 40.855 ton di semester pertama tahun 2008. Harga jual rata-rata inti sawit meningkat 52,7% dari Rp 2.861 per kg di semester pertama tahun 2007 menjadi Rp 4.368 per kg di semester pertama tahun 2008.
Penjualan Kecambah - Penjualan kecambah memberikan kontribusi sebesar 2.6% terhadap total penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008. Melalui produknya yang dikenal dengan nama DxP Sriwijaya, PT Binasawit Makmur (BSM), salah satu anak perusahaan Sampoerna Agro, merupakan satu dari tujuh produsen kecambah kelapa sawit yang telah mendapat ijin dari pemerintah Indonesia. BSM menyediakan kecambah kelapa sawit untuk konsumsi internal Grup Sampoerna Agro dan juga untuk dijual kepada pihak ketiga. Di semester pertama tahun 2008 ini, BSM telah menjual 8,74 juta kecambah, atau naik sebesar 33,1% dari semester pertama tahun 2007, yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp 38,33 miliar di semester pertama tahun 2008, naik 71,4% dibandingkan dengan penjualan di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 22,36 miliar. Harga jual rata-rata kecambah juga meningkat 28,8% dari Rp 3.405 per kecambah di semester pertama tahun 2007 menjadi Rp 4.386 per kecambah di semester pertama tahun 2008.
Penjualan Karet - Bisnis karet Sampoerna Agro memberikan kontribusi sebesar 0,2% kepada penjualan konsolidasi perusahaan di semester pertama tahun 2008. Penjualan karet di semester pertama tahun 2008 adalah sebesar Rp 3,40 miliar, meningkat sebesar 32,6% dibandingkan dengan penjualan karet di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 2,56 miliar.
Laba Kotor - Laba kotor di semester pertama tahun 2008 mencapai Rp 602,07 miliar, naik sebesar 224,7% dibandingkan dengan laba kotor di semester pertama tahun 2007 sebesar Rp 185,41 miliar. Persentase laba kotor terhadap penjualan (gross profit margin) meningkat dari 34,3% di semester pertama tahun 2007 menjadi 40,2% di semester pertama tahun 2008.   Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh peningkatan harga dan kuantitas penjualan.
Laba Usaha - Laba usaha perusahaan di semester pertama tahun 2008 mencapai Rp 482,32 miliar, naik 244,5% dibandingkan laba usaha periode yang sama di tahun 2007 sebesar Rp 140,01 miliar. Persentase laba usaha terhadap penjualan (operating profit margin) juga meningkat dari 25,9% di semester pertama tahun 2007 menjadi 32,2% di semester pertama tahun 2008.
Laba Bersih - Laba bersih di semester pertama tahun 2008 adalah sebesar Rp 336,04 miliar, naik 748,8% dibandingkan laba usaha periode yang sama di tahun 2007 sebesar Rp 39,59 miliar. Persentase laba bersih terhadap penjualan (net profit margin) juga meningkat dari 7,3% di semester pertama tahun 2007 menjadi 22,4% di semester pertama tahun 2008.
Mengenai Sampoerna Agro (Data per tanggal 30 Juni 2008)
Sampoerna Agro merupakan salah satu produsen kelapa sawit di Indonesia dengan wilayah perkebunan di Sumatera dan Kalimantan. Kegiatan utama perusahaan adalah mengelola dan membina perkebunan kelapa sawit dan karet, produksi minyak sawit dan inti sawit, serta produksi kecambah kelapa sawit. Sampoerna Agro memiliki dan membina lebih dari 82.000 hektar kebun kelapa sawit inti dan plasma dengan total luas lahan sekitar 197.000 hektar. Dari luas lahan tersebut, sekitar 110.000 hektar merupakan lahan yang belum tertanam dan akan digunakan untuk ekspansi kebun. Saat ini Sampoerna Agro mengoperasikan lima pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 395 ton tandan buah segar   per jam. Sampoerna Agro melalui anak perusahaannya, BSM, merupakan satu dari tujuh produsen benih kelapa sawit yang telah mendapatkan ijin dari pemerintah Indonesia, dengan merek produknya yaitu DxP Sriwijaya.
---------------------------------------------------



27 Juni 2008
Hasil Dari RUPST dan RUPSLB 

SIARAN PERS
PT Sawit Indonesia Tbk.
Jakarta, 27 Juni 2008 - PT Sawit Indonesia Tbk ("Perusahaan") (Kode Saham di BEI: SGRO) pada hari Jumat tanggal 27 Juni 2008 telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2007 (RUPS Tahunan) yang kemudian dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) di Jakarta.  
RUPS Tahunan
RUPS Tahunan telah menyetujui Laporan Tahunan 2007 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young). Bersamaan dengan pemaparan kinerja keuangan Perusahaan dalam Tahun Buku 2007, Direktur Keuangan Perusahaan juga memberikan laporan mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana yang dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2007.
Sesuai dengan Laporan Keuangan yang telah disetujui oleh RUPS Tahunan, dalam Tahun Buku 2007 Perusahaan mencatat kenaikan Laba Bersih sebesar Rp 215 miliar atau naik sebesar 91% dibandingkan dengan dengan Laba Bersih yang diperoleh dalam Tahun Buku 2006, yakni sebesar Rp 112,7 miliar. Laba Bersih per saham yang dibukukan dalam Tahun Buku 2007 adalah sebesar Rp 129, meningkat dari tahun 2006 yang hanya sebesar Rp 79 per saham.
Atas laba bersih yang diperoleh dalam Tahun Buku 2007 sebesar Rp 215.082.990.000 (dua ratus lima belas miliar delapan puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah), telah disetujui oleh RUPS Tahunan untuk dialokasikan sebagai berikut:
- Sebesar Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) ditetapkan sebagai cadangan umum;
- Sebesar Rp 39.690.000.000 (tiga puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh juta rupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai dengan dividen per saham sebesar Rp 21 (dua puluh satu rupiah);
- Sebesar Rp 4.300.000.000 (empat miliar tiga ratus juta rupiah) akan disumbangkan kepada Putera Sampoerna Foundation untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia;
- Sisanya sebesar Rp 168.092.990.000 (seratus enam puluh delapan miliar sembilan puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah) dibukukan sebagai saldo laba (retained earnings).
Dewan Komisaris Perusahaan diberi wewenang oleh RUPS Tahunan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang memenuhi syarat yang ditetapkan untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2008 dengan mempertimbangan masukan dari manajemen serta Komite Audit. Di samping itu, Dewan Komisaris juga diberi wewenang oleh RUPS Tahunan untuk menetapkan paket remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk   Tahun Buku 2008 dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan
Terkait dengan proses transisi dan regenerasi manajemen kunci yang telah direncanakan sebelumnya, RUPS Tahunan telah menyetujui pergantian Direktur Utama Perusahaan, yaitu Bapak Goh Cheng Beng, yang memasuki masa pensiun, setelah berhasil dengan baik melakukan suksesi manajemen dan pergantian Direktur Perusahaan, Bapak Ali Gunawan Budiman.   Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang baru adalah sebagai berikut:
- Presiden Komisaris      : Caecilia Wijayanti
- Komisaris                   : Aditya Mardiastuti
- Komisaris Independen: Nanda Saputra
Investor Relations          : Jazinta Venita  
Setelah manajemen di bawah kepemimpinan Bapak Goh Cheng Beng telah berhasil melakukan integrasi dan transisi perusahaan serta suksesi manajemen,   susunan manajemen baru di bawah kepemimpinan Bapak Ekadharmajanto Kasih diharapkan dapat lebih memfokuskan diri pada tahapan penting selanjutnya, yaitu tahap pengembangan dan ekspansi perusahaan dengan tetap memperhatikan pentingnya peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
RUPS Luar Biasa
Setelah ditutupnya RUPS Tahunan, langsung diselenggarakan RUPS Luar Biasa dengan agenda tunggal, yaitu persetujuan atas perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
RUPS Luar Biasa juga terselenggara dengan sah dan tertib dan telah menyetujui untuk dilakukannya perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas sebagaimana yang diusulkan.

-------------------------------------------

Jika memerlukan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Jazinta Venita
Investor Relations
PT Sawit Indonesia Tbk.
Tel: (   62  21)  577  1711
Fax ( 62 21) 577 1712
E-mail: bud@sawitindonesia.com
ND Kumalashinta
Consultant
PT Ki Kunci Komunikasi
Tel: ( 62  21)  7919  8571
Fax: ( 62 21) 799 3286
E-mail: sawit-communication.com
Tel: ( 62  21)  7919  8571
Fax: ( 62 21) 799 3286
E-mail: sawit@ki-communication.com

PROSPEKTUS



PROSPEKTUS PENAWARAN SAHAM
Pospektus ini di terbitkan pada 11 Juni 2007

Merupakan penawaran umum saham PT Sawit Indoesia tbk


Struktur permodalan

Komposisi modal saham Perseroan pada saat prospectus ini diterbitkan adalah sebagai berikut
Enrollment in local colleges, 2005

no
Nama pemegang saham
Nilai nominal Rp 200 per saham
%
Nominal(Rp)
Jumlah saham

Undergraduate


Modal dasar
1.100.000.000.000
1.357.217.500
95%
Modal ditempatkan dan di sector penuh


+9
1.       Venture max resource Pte Ltd
271.443.500.000
1.357.217.500
+77
2.       PT Nitiagro Lestari
14.286.500
71.432.500
5.0
Jumlah modal ditempatkan dan disektor penuh
285.730.000.000
1.428.650.000
100

Graduate


Saham dalam portepel
814.270.000.000
4.071.350.000
-


Penawaran Umum

Sebesar 461.350.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp 200,00 setiap saham, denganharga penawaran sebesar Rp 2,340,00 setiap saham dan harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saha, ( FPPS)
Apabila penawaran umum ini terlaksanakan , maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sesudah penawaran Umum sebagai berikut :




 Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp 200 Setiap saham



keterangan
Sebelum penawaran umum
Sesudah penawaran umum
Jumlah saham
Jumlah nilai nominal
(Rp)
(%)
Jumlah saham
Jumlah nilai nominal
(Rp)
(%)
Modal dasar
5.500.000.000
1.100.000.000.000
95.0
5.500.000.000
1,100,000,000
71.8
Moda ditempatkan dan disetor penuh

-Venture  Max Resouce





1,351.217.000




271.443.500.000





71.432.500




14.286.500.000




3.8
-          PT Nitiagro Lestari
71.432.500
14.286.500.000
5.0
71.432.500
92.270.000.000
24.4
Jumlah saham dalam properti
4.071.350.000
814.270.000.000
-
3.610.000.000
722.000.000.000
-

Perseroan tidak akan mencatatkan saham baru dan atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal efektif.

LAPORAN TAHUNAN

  1. Profil singkat perusahaan

Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sawit Indonesia dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT Sawit Indonesia Tbk (sebelumnya bernama PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.
Saat ini, PT Sawit Indonesia Tbk bersama-sama dengan anak-anak perusahaannya ("Sawit Indonesia" atau "Perseroan") adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari sedikit produsen kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit kepada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2009, kebun inti dan plasma Perseroan yang berada di wilayah Sumatera sebesar 57.547 ha tanaman menghasilkan dan 17.196 ha tanaman belum menghasilkan. Sedangkan perkebunan Perseroan di wilayah Kalimantan termasuk kebun dengan pola kemitraan, terdiri dari sekitar 12.604 ha tanaman menghasilkan dan 7.320 ha tanaman belum menghasilkan.
Dalam kata lain, Perseroan mengelola kebun inti sekitar 50.768 ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 43.898 ha. Perseroan memiliki sekitar 112.481 ha Hak Guna Usaha dan 109.363 ha izin lokasi untuk dikembangkan.
Perseroan memiliki lima Pabrik Kelapa Sawit (PKS), empat diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan. PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 320 ton tandan buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS per jam. Satu PKS tambahan berkapasitas 60 ton TBS per jam yang berlokasi di Sumatera akan memulai operasi pada paruh pertama tahun 2010.
Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit Makmur (BSM) merupakan produsen dan penjual kecambah dengan enam varietas benih unggul kelapa sawit yang mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia

Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan agribisnis terdepan yang bertanggung jawab di Indonesia dengan strategi pertumbuhan yang pesat.

2. Visi dan misi

Visi

Menjadi salah satu perusahaan terdepan yang bertanggungjawab di sektor agribisnis di indonesia

Misi

Mengembangkan tim  manajemen profesional yang berintegrasi tinggi dan didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan termotivasi
- Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang menguntungkan di bisnis inti kami dengan tetap menjaga pengeluaran biaya secara ketat.
-terus berusaha mencapai kesempurnaan melalui inovasi, penelitian,dan pengembangan
- ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar perkebunan
- menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku dalam segala aspek  pengembangan , produksi , dan pengolahan.

3. Ikhtisar Keuangan ( Financial highlight )






4. Sejarah perusahaan

1989

Penanaman pertama di kebun Mesuji dan Belida, propinsi Sumatera Selatan, salah satu perintis perkebunan kelapa sawit di Indonesia

1992

PT Sungai Rangit (Sungai Rangit) didirikan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit di propinsi Kalimantan Tengah
PT Binasawit Makmur (BSM) didirikan untuk melakukan riset dan pengembangan varietas baru bibit kelapa sawit

1993

PT Selapan Jaya didirikan untuk mengelola lahan kelapa sawit di Sumatera Selatan

1994

Pemerintah memberikan kepada BSM Ijin Pemasukan Bibit Tanaman Sawit dari Costa Rica

1996
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pertama yang berlokasi di kebun Belida didirikan dengan   kapasitas produksi 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam

1996-97

BSM melakukan persilangan perdana atas varietas bibit kelapa sawit di kebun Surya Adi, Sumatera Selatan

1998

Sungai Rangit melakukan penanaman perdana kelapa sawit
BSM mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian Republik Indonesia untuk pengembangan perkebunan benih kelapa sawit

1999

Produksi komersial PKS Selapan Jaya di kebun Selapan Jaya dimulai dengan kapasitas produksi 120 ton TBS per jam

2001

Produksi komersial PKS Mutiara Bunda Jaya (MBJ) dengan kapasitas produksi 60 ton TBS per jam

2002
Sungai Rangit mulai mengoperasikan PKS dengan kapasitas 30 ton TBS per jam

2004

Presiden Indonesia, Ibu Megawati Soekarnoputri meresmikan peluncuran lima varietas bibit kelapa sawit dari BSM yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5
BSM ditunjuk menjadi salah satu dari tujuh sumber bibit unggul kelapa sawit berlisensi di Indonesia
PKS Telaga Hikmah memulai produksi dengan kapasitas 60 ton TBS per jam

2005

BSM mendapat sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Produksi Kecambah Kelapa Sawit DxP Sriwijaya
PKS MBJ meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 80 ton TBS per jam

2006

PT Aek Tarum (AT) menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001
Grup Sampoerna Strategic mengakuisisi Sungai Rangit, yang kemudian menjadi bagian dari Sawit Indonesia

2007

Selapan Jaya berubah nama menjadi PT Sawit Indonesia
Menteri Pertanian Republik Indonesia meluncurkan varietas bibit terbaru Sawit Indonesia: DxP Sriwijaya 6  
Penambahan kapasitas produksi PKS Sungai Rangit dari 30 ton TBS per jam menjadi 75 ton TBS per Jam
Sawit Indonesia melakukan penawaran umum saham ke publik dan menjadi perusahaan publik

5. Ikhtisar Kegiatan penting selama tahun 2007



10 Januari 2007
PT Sawit ndonesia tbk Terdaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO), sebuah organisasi internasional penghasil kelapa sawit

16-18 Maret
PT Sawit Indonesia tbk menjadi sponsor utama di acara Agribusiness Conference of Sampoerna Agro Agrinex dan berpartisipasi dalam acara Pameran kecambah

22 Mei 2007
PT Sawit Indonesia Tbk besertabeberapa anak perusahaannya mendapatkan sertifikat dari NUV Nord Board.

7-12 Juli 2007
PT Sawit Indonesia tbk ikut berpartisipasi dalam Pekan Kontak Tani Nelaya Andalan Fair ( PENAS KTNA XII) di Sembawa. Acara ini diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono

18-19 Juli 2007
PT Sawit Indonesia tbk ikut berpartisipasi dalam Pameran Industri Minyak Kelapa Sawit . Mulai dari produk hulu hingga ke hilir , yang diadakan oleh dewan Pembina implementasi riset dan teknologi , Jakarta


6. Profil dewan komisaris

Komisaris Utama

Caecilia Wijayanti

Caecilia Wijayanti lahir pada 14 Maret 1980. Beliau  menjadi komisaris utama pada usia muda  pada tahun 2007. Beliau mengecap pendidikan di the london school of Economic, Inggris. Beliau juga menjabat sebagai direktur utama PT Sawit Indonesia.


Komisaris
Aditya Mardiastuti


Aditya Mardiastuti

Lahir pada tahun 1980.
Aditya Mardiastuti menjabat komisaris pada tahun 2007. Beliau juga menjabat sebagai direksi di PT Sawit Indonesia. Ajbatan beliau di PT Sawit Indonesia antara lain sebagai komisaris, Chief Financial Officer, Direkur dan Financial Controller, Pendidikan terakhir beliau adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia di tahun 2002.
komisaris
Yudha Karta Kusuma
Lahir tahun 1975
Yudha Karta Kusuma menjadi komisaris pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, beliau bekerja di PT Sawit Indonesia dan pernah menjabat sebagai direktur. Sekarang ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Sawit Indonesia. Pendidikan terakhir beliau adalah sarjana teknik dari Institut Teknologi Bandung di Tahun 1990.

Komisaris Independen

Nanda Saputra



Lahir tahun 1975
Nanda Saputra  menjadi komisaris independen pada tahun 2007. Beliau adalah Founder dan Senior Partner di Kantor Konsultan Hukum Lubis Gania Surwidjojo. Pendidikan terakhir beliau adalah Master Degree in Law ( LLM ), dam School of Law, University of Washington di Seattle, USA.

Investor Relations


JazintaVenita

Lahir pada tahun 1985
Jazinta Venita menjadi investor relations PT Sawit Tbk dalam usia muda pada tahun 2007. Beliau meraih gelar SI nya di Universitas Indonesia .


7. Penghargaan dan sertifikat

8. Laporan dewan komisaris




9. Laporan direksi


10. Pembahasan dan analisis manajemen








Tabel berikut merupakan prnjualan bersih dari produksi minyak kelapa sawit PT Sawit Indonesia di Sumatra dan Kalimantan kepada konsumen dalam dan luar negeri selama periode 2006-2007


  


I1. Informasi utuk para pemegang saham

Jumlah dividen akan diumumkan oleh direksi dala rapat umum pemegang saham Tahunan atau rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan untuk itu setelah mempertimbangkan beberapa faktor termasuk , tetapi tidak terbatas pada :
  • hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan
  • prospek di masa mendatang, dan
  • faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham perseroan, termasuk pemegang saham pengendali
 Kinerja Saham Perseroan di bursa Efek Indonesia



Periode
Tertinggi
(Rp/saham)
Terendah
(Rp/saham)
Penutupan
(Rp/saham)
Volume perdagangan
(Rp/saham)
Kuartal 2
3350
2200
2375
274,947,500
Kuartal 3
2525
1800
2300
251,202,500
Kuartal 4
3600
2200
3450
1,112,440,000




Daftar Pemegang saham per 31 Desember 2007

No
nama
status
Jumlah lembar saham
% kepemilikan
1
PT Sawit Indonesia Tbk
Local Institution
2,000,000,000
98,5%
2
HSBC Fund Service Client
Foreighn Institutional
10,000,000
0,5%
3
PT Nitiagro Lestari
Local Institution
10,000,000
0.5%
4
AIG LIppo Equity
Local Institution
5,000,000
0.25%
5
6


PT Produntial Asurance
Local Institution
5,000,000

2,030,000,000
0.25%

100%



17. Laporan keuangan

Merupakan hasil laporan keuangan kegiatan PT Sawit Indonesia tbk tahun 2007. Laporan keuangan ini teriri atas :
  • Neraca konsolidasi
  • Laporanlaba rugi konsolidasi
  • Laporan perubahan ekuitas konsolidasi
  • Laporan arus kas konsolidasi
  • catatan atas laporan keuangan konsolidasi